🔐 Konsep Dasar Kriptografi dan Enkripsi Data P-8 - II
Pada pertemuan kali ini, kita akan belajar tentang dua konsep penting dalam keamanan sistem dan jaringan komputer, yaitu Kriptografi dan Enkripsi Data. Jangan khawatir, kita akan membahasnya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Apa itu Kriptografi?
Bayangkan kamu punya rahasia yang ingin kamu kirimkan ke temanmu, tapi kamu tidak mau orang lain tahu isinya. Nah, kriptografi adalah ilmu atau seni untuk menyembunyikan pesan atau informasi agar tidak bisa dibaca oleh orang yang tidak berhak.
Secara sederhana, kriptografi itu seperti membuat kode rahasia. Kamu mengubah pesan asli menjadi pesan yang tidak bisa dimengerti, lalu temanmu yang tahu kodenya bisa mengubahnya kembali menjadi pesan asli.
Contoh:
- Pesan asli: “Halo”
- Kode rahasia (kriptografi): “Kbrp”
Orang yang tidak tahu kode rahasianya akan bingung membaca “Kbrp”, tapi temanmu yang tahu kodenya akan mengerti bahwa itu berarti “Halo”.
Apa itu Enkripsi Data?
Enkripsi data adalah proses mengubah data atau informasi dari bentuk yang bisa dibaca (disebut plaintext) menjadi bentuk yang tidak bisa dibaca (disebut ciphertext). Proses ini dilakukan menggunakan algoritma enkripsi dan sebuah kunci (key).
Jadi, enkripsi adalah salah satu teknik yang digunakan dalam kriptografi. Ini adalah langkah praktis untuk “mengunci” data.
Analogi Sederhana: Bayangkan kamu punya sebuah kotak (data asli) dan kamu ingin menguncinya agar tidak ada yang bisa membukanya kecuali kamu dan temanmu. Kamu menggunakan gembok (algoritma enkripsi) dan kuncinya (kunci enkripsi).
- Plaintext: Data asli yang bisa dibaca (misalnya, “Surat Cinta”).
- Enkripsi: Proses mengunci surat cinta di dalam kotak dengan gembok dan kunci.
- Ciphertext: Surat cinta yang sudah terkunci di dalam kotak (tidak bisa dibaca tanpa kunci).
- Kunci (Key): Alat untuk membuka gembok.
- Dekripsi: Proses membuka gembok dengan kunci untuk mendapatkan kembali surat cinta.
Mengapa Kriptografi dan Enkripsi Penting?
- Kerahasiaan (Confidentiality): Memastikan hanya orang yang berhak yang bisa membaca informasi. Contoh: Pesan WhatsApp kamu hanya bisa dibaca oleh kamu dan penerima.
- Integritas (Integrity): Memastikan informasi tidak diubah oleh pihak yang tidak berhak selama perjalanan. Contoh: Kamu mengirim nilai ujian ke dosen, dan dosen yakin nilai itu tidak diubah oleh orang lain di tengah jalan.
- Otentikasi (Authentication): Memastikan bahwa pengirim informasi benar-benar orang yang mengakuinya. Contoh: Kamu login ke Facebook, dan Facebook yakin itu benar kamu, bukan orang lain.
- Non-repudiation: Pengirim tidak bisa menyangkal bahwa dia telah mengirim pesan. Contoh: Kamu mengirim email penting, dan kamu tidak bisa bilang “Saya tidak pernah mengirim email itu” karena ada bukti digitalnya.
Jenis-jenis Enkripsi (Secara Garis Besar)
Ada dua jenis utama enkripsi yang perlu kamu tahu:
1. Enkripsi Simetris (Symmetric Encryption)
- Konsep: Menggunakan satu kunci yang sama untuk proses enkripsi (mengunci) dan dekripsi (membuka).
- Analogi: Kamu dan temanmu punya kunci yang persis sama untuk membuka dan mengunci kotak rahasia.
- Kelebihan: Cepat dan efisien.
- Kekurangan: Kunci harus dibagikan secara aman kepada semua pihak yang ingin berkomunikasi. Jika kunci bocor, rahasia bisa terbongkar.
- Contoh Algoritma: AES (Advanced Encryption Standard), DES (Data Encryption Standard).
2. Enkripsi Asimetris (Asymmetric Encryption) / Public Key Cryptography
- Konsep: Menggunakan dua kunci yang berbeda yang saling berpasangan: satu kunci publik (public key) dan satu kunci privat (private key).
- Kunci Publik: Bisa dibagikan ke siapa saja. Digunakan untuk enkripsi (mengunci).
- Kunci Privat: Harus dijaga kerahasiaannya oleh pemiliknya. Digunakan untuk dekripsi (membuka).
- Analogi: Kamu punya dua kunci. Satu kunci (publik) bisa kamu berikan ke siapa saja untuk mengunci kotak yang akan dikirim ke kamu. Tapi hanya kamu yang punya kunci pasangannya (privat) untuk membuka kotak itu.
- Kelebihan: Lebih aman dalam pertukaran kunci karena kunci publik bisa disebar tanpa khawatir.
- Kekurangan: Lebih lambat dibandingkan enkripsi simetris.
- Contoh Algoritma: RSA (Rivest-Shamir-Adleman).
Bagaimana Enkripsi Bekerja (Sederhana)
- Pesan Asli (Plaintext): Kamu punya pesan “Rahasia Negara”.
- Kunci Enkripsi: Kamu memilih sebuah kunci, misalnya “KucingHitam”.
- Algoritma Enkripsi: Kamu menggunakan sebuah “rumus” atau “cara” (algoritma) untuk mengubah pesan asli menggunakan kunci.
- Misalnya, setiap huruf digeser 3 posisi ke depan dalam abjad, dan kunci “KucingHitam” digunakan untuk mengacak urutan huruf.
- Pesan Terenkripsi (Ciphertext): Hasilnya adalah pesan yang tidak bisa dibaca, misalnya “Uhvldv Qhjduh”.
- Pengiriman: Pesan terenkripsi dikirimkan.
- Kunci Dekripsi: Penerima menggunakan kunci yang sama (untuk simetris) atau kunci privatnya (untuk asimetris).
- Algoritma Dekripsi: Penerima menggunakan algoritma yang sama (tapi dibalik) dengan kunci untuk mengubah pesan terenkripsi kembali menjadi pesan asli.
- Pesan Asli Kembali: Penerima mendapatkan “Rahasia Negara”.
Kesimpulan
Kriptografi adalah fondasi keamanan digital kita. Enkripsi adalah alat utama dalam kriptografi untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Memahami konsep dasar ini akan membantu kamu memahami bagaimana informasi kita tetap aman di dunia maya. Ingat, kunci adalah segalanya dalam enkripsi!
Sekitan dan Terima Kasih 🙏
by: IkhwanElyas@fedora.linux